Sejak muncul berita penarikan sepatu Kickers yang ada label skin pig lining-nya, aku tidak pakai sepatu merek itu. Seharusnya ada penjelasan resmi mengenai hal tersebut dari PT. Mahkota Petriendo Indoperkasa selaku distributor sepatu merek Kickers di Indonesia itu biar konsumen muslim menjadi lebih yakin dan tenang. Tetapi, aku tidak mendapatkan informasi jelas di internet mengenai hal tersebut. Berita yang banyak muncul justru mengenai label halal yang terdapat dalam produk sepatu bertuliskan skin pig lining itu. Informasi mengenai produk mana yang ditarik atau apakah semua produk menggunakan kulit Babi justru tidak ada.
Kemudian aku kirim email ke Shoeline, yang menjual produk Kickers secara online:
Dear Shoeline Indonesia,
Perkenalkan, nama saya Wenny. Saya ingin bertanya, produk sepatu Kickers mana saja yang menggunakan kulit babi? Artinya, selain produk tersebut, asumsinya produk yang lain halal. Dengan informasi ini saya bisa terus menggunakan 3 sepatu Kickers saya dan bahkan membeli model lainnya kalau saya sudah yakin dengan kehalalan produknya.
Atas informasinya, saya ucapkan terima kasih banyak.
Salam
Wenny Pahlemy
Sehari kemudian, balasannya aku terima:
Dear Ibu Wenny,
Terima kasih atas kunjungannya ke Website Online kami.
Kami ingin menjelaskan kalau produk yang kami jual di Shoeline Online semua adalah produk New Arrival yang tidak menggunakan bahan Pig Skin.
Demikian pemberitahuan dari kami.
Terima kasih.
Hormat Kami,
Jumie
ShoeLine Indonesia
service@shoelineindonesia.com
Hotline: (021)668-3615
Fax: (021) 668-3501
BB pin: 3283697A
Lalu aku cek katalog produknya. Aku ingin periksa, apakah tiga sepatuku itu termasuk yang tidak pakai kulit Babi. Sayangnya, ketiganya tidak terdapat dalam katalog di toko online itu. Hmm aku masih penasaran.
Kemudian aku mendatangi pojokan Kickers di salah satu mal di Depok dan bertanya pada salah satu pegawai di sana. Namun, jawabannya tidak meyakinkan. Ketika aku tanya lebih detil dia malah bilang penjaga counter sepatu itu masih instirahat. Aku kemudian menuju counter Shoeline di sana. Seorang Mbak berstelan hitam-hitam mendekatiku.
Aku: Mbak, produk sepatu mana ya yang pakai kulit Babi?
Mbak 1 : Sudah ditarik semua. Lagian, cuma sedikit bagian yang pakai kulit babi.
Aku (dalam hati): Apaa?!, sedikit juga haram Mbaaa. Tapi aku menahan diri demi mendapat informasi langsung.
Mbak 1 : Lagian, hanya yang gentle (maksudnya sepatu cowok).
Aku: Artinya semua sepatu cewek halal?
Mbak 1: Iyaa. Eh tergantung juga.
Aku : Maksudnya?
Mbak 1: Ga tau ding, saya baru soalnya.
Aku: Siapa yang bisa saya tanyakan.
Seorang pegawai yang kelihatannya lebih senior (dilihat dari seragamnya) datang mendekat.
Aku menanyakan hal yang sama.
Mbak 2 : Semua produk sepatu cewek halal semua kecuali yang ini.
Dia menunjukkan produk sepatu cewek di bagian pojok toko itu. Di dekat sepatu tersebut maupun di dalam produknya tidak terdapat tulisan atau label skin pig lining!
sepatu kickers cewek yang pakai kulit babi, menurut keterangan si mbak 2
Aku: Kok tidak ada keterangan sepatu itu pakai kulit Babi?
Si Mbak tidak menjawab pertanyaanku, tapi bilang sambil megang produk itu: Kulitnya agak kasar, beda dengan yang lain.
Mungkin maksudnya, tanpa ada tulisan pun, konsumen HARUSNYA tahu bahwa sepatu atau produk ini menggunakan kulit babi dengan meraba bahan kulitnya.
Aku: Yaaah, harusnya ada tulisannya. Kasihan dong Mbak buat Muslimah yang tidak tahu…
Aku: Jadi, kalau konsumen tidak tanya, Mbak ga kasi tahu?
Mbak 2: Dia tidak menjawab tapi dari pandangannya aku artikan jawabannya, Tidak.
Aku: Jadi, produk sepatu cewek selain yang itu tadi, aman dan halal dipakai?
Mbak 2: Iya.
Aku: Mbak yakin? (sambil kasih pandangan: bohong dosa lhoo…)
Mbak 2: Mengangguk mantab.
Lalu aku masih melihat-lihat sepatu di toko itu.
Hmm aku penasaran dengan produk sepatu cowok. Aku melangkah ke sana.
Aku: Mbak, boleh tau mana produk sepatu cowok yang menggunakan kulit Babi?
Si Mbak mengambil salah satu sepatu. Aku lihat tidak ada label “pakai kulit babi” di tempat sepatu itu diletakkan.
Aku menyembunyikan kekagetanku. Aku pikir dia akan menjawab: “Sudah ditarik semua”. Aku menjaga mimikku.
Mbak 2: Yang pakai kulit babi ini didiskon…
Aku (dalam hati): Mau gratis juga, aku ga akan beli!
Aku: Kok tidak ada tulisan diskonnya? Si Mbak lagi-lagi ga jawab.
Aku: Tapi kalau ada yang mau beli, diberitahu bahwa ini diskon?
Kali ini si Mbak mengangguk.
Aku (dalam hati): Pasti si Mbak ga kasi tahu ke konsumen alasan kenapa didiskon. Hmm aku jadi tidak menyesal bertanya ke pegawai toko kenapa barang ini didiskon. Apakah benar diskon atau sudah dinaikkan harganya lebih dulu. Sekarang, ada alasan lain…
Kemudian aku tanya, bagian mana yang pakai kulit Babi. Si Mbak menunjukkannya. Ya, aku lihat di bagian punggung kaki ada kulit berbintik-bintik. Sedangkan di produk sepatu cewek yang aku periksa sebelumnya berkulit mulus.
Terus aku tanya yang mana lagi. Si Mbak menunjukkan satu sepatu lagi. Aku dalam hati: Hah ada lagi?!
Mbak 2: Biasanya di bagian dalam sih Mbak. Ga keliatan.
Aku (dalam hati): Gubraaak.
Sambil bilang terima kasih aku melangkah pergi.
Aku yakin setiap pegawai sudah diberi keterangan mengenai produk yang dijual. Hanya apakah mereka mau menjawab pertanyaan konsumen dengan jujur dan tetap bermuka manis. Si Mbak Pertama menjawab seadanya pertanyaanku. Bisa jadi karena dia memang tidak tahu banyak atau tidak terlalu yakin. Berbeda dengan Mbak Kedua, yang walau agak berat hati, tetap menjawab pertanyaanku. Dia pun tetap berlaku sopan.
Aku selama ini cukup berhati-hati dengan makanan dan minuman yang aku beli. Aku selalu bertanya apakah itu halal. Biasanya dijawab dengan pandangan dan ekspresi: Yaa pasti halaaaal, wong kami jual ayam goreng.
Tapi, aku ga kapok bertanya. Minimal itu yang bisa aku lakukan. Aku yakin pertanyaanku akan membekas mendalam pada pegawai itu. Kalau dia Muslim mulai saat itu dia akan memperhatikan bahan dan cara masakan itu dilakukan.
Aku juga berharap pegawai atau pemiliknya sekalipun menjawab dengan santai dan percaya diri saja. Tidak usah khawatir produknya tidak laku, karena pasti ada segmen pasarnya sendiri. Kecuali kalau memang mau bermaksud jahat.
Setelah kasus ini, aku harus lebih berhati-hati dengan pakaian dan sepatu atau apa pun.
Hmm apakabar dengan tiga sepatuku ini?
3 sepatuku yg untuk sementara ini aman dipakai…
Aku sekarang yakin menggunakan ketiga jenis sepatuku ini, sampai informasi lain terbaru aku temukan. InsyaAllah. Bismillah.